Jun 25, 2010

Tiba-tiba saya menemukan lagi sekelumit cerita dari pembersihan dadakan di lemari buku saya kemarin-kemarin. Di dalam buku harian yang mulai lembab karena jarang terisi, ada berlembar-lembar halaman berisikan daftar, ehm... atau semacam intruksi atau semacam ajakan? Entahlah...

1. Berilah orang lain lebih dari yang mereka harapkan dan lakukan dengan gembira.
2. Hafalkan puisi favorit! (plus lagu favorit boleh juga ;p)
3. Jangan mempercayai semua yang kamu dengar, jangan membelanjakan semua yang kamu punya, jangan tidur selama yang kamu suka... (haha!)
4. Ketika kamu bilang, "Aku mencintaimu!" Bersungguh-sungguhlah! (ehmmm...)
5. Jangan pernah menertawakan impian orang lain (yeahh, I agree!)
6. Ketika kamu bilang, "Maafkan aku!" Tataplah mata orang itu!
7. Mencintailah dengan sepenuh hati. Kamu mungkin akan merasa sakit hati tetapi itulah satu-satunya jalan untuk menjalani hidup sepenuhnya.
8. Dalam perselisihan, jangan curang. Jangan mengata-ngatai.
9. Jangan menilai orang dari sanak famili mereka.
10. Ketika seseorang menanyakan sesuatu yang tidak ingin kamu jawab, tersenyum dan tanyakan, "Kenapa kamu ingin tahu?" (CERDAS!)
11. Ingat bahwa cinta sejati dan prestasi tinggi mengandung resiko besar.
12.Ucapkan doa ketika kamu mendengar seseorang bersin. (hahaa, bener banget, coba kalo ga bisa bersin ;))
13. Ketika kamu kalah, ambil hikmahnya.
14. Ingat 3M: menghargai diri sendiri, menghargai orang lain, mempertanggungjawabkan tindakanmu.
15. Jangan biarkan perdebatan kecil merusak persahabatan.
16. Ketika kamu sadar telah membuat kesalahan, ambil langkah cepat untuk mengkoreksinya.
17. Luangkan waktu untuk menyendiri. (yapp, that's true!)
18. Sambutlah perubahan tapi jangan lepaskan nilai-nilaimu.
19. Ingat bahwa diam kadang-kadang merupakan jawaban terbaik. Jika tak tahu apa yang harus kamu katakan dan lakukan, jangan gegabah.
20. Bacalah lebih banyak buku dan kurangi menonton TV.
21. Jalani kehidupan yang baik dan terhormat. Lalu ketika bertambah umru dan membayangkan masa lalu, kamu akan menikmati untuk kedua kalinya :)
22. Suasana penuh kasih di rumahmu sangat penting. Lakukan semua yang kamu bisa untuk menciptakan rumah yang damai dan harmonis.
23. Dalam perbedaan pendapat dengan orang yang kamu sayang, hadapi situasi sekarang, jangan membawa masa lalu.
24. Bagilah pengetahuan dan bakatmu. Ini satu cara untuk mencapai keabadian. (Seperti kata Pramoedya- "Menulis adalah bekerja untuk keabadian")
25. Perlakukan bumi dengan baik, terutama bagian tempat kamu hidup.
26. Urusi urusan kamu sendiri. Jangan mengintip atau menguping...
27. Sekali setahun, pergilah ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi. (mauuu bgt)
28. Jika kamu mendapatkan banyak uang atau hadiah, sisihkan sebagian untuk membantu orang lain. Di situlah kamu mendapat kepuasan terbesar.
29. Ingat bahwa tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan kadang-kadang merupakan keberuntungan mendadak. (yeah, that's the point ;))
30. Karaktermu adalah takdirmu. Kamu selalu bisa memperbaiki karaktermu.
31. Dekati cinta dan masak-memasak dengan antusiasme liar! (rawwwrr... ;p)

Bila semua gagal, selalu ada coklat (atau froyo bluebbery dan kacang almond atau kopi susu)! Juga selalu ada waktu untuk dolan-dolan dan makan-makan...

Sumber: Buku "Cara Efektif Mengasah EQ Remaja"

Jun 20, 2010

Hemm... sebenarnya bukan tanpa alasan lho tiba-tiba saya jadi rajin berolahraga. Intensitas kerajinan di sini, harap diperhatikan, yaaa jangan disamakan dengan intensitas penyuka, penikmat, bahkan olahragawan sekalipun. Tapi bagi kegiatan "olah badan" yang sempat saya lakukan beberapa kali sudah mengisi keberagaman jenis penghambat bosan di waktu liburan saya. Sabtu pagi lalu (12/06) saya dan teman-teman yang saya paksa untuk menemani, memutuskan untuk berbadminton di GSP UGM. Mereka berdua, Desi dan Madith, memang berangkat dari rumah mereka di daerah Gejayan dengan sepeda, kalau saya sih sepedaaaa motor. Haa! Bukan karena malas lho... tapi karena waktu itu adik laki-laki saya pengen nyepeda ke sekolahnya, okelah kalo begitu.

Akhirnya, karena teman saya sudah menyolong kesempatan berolahraga lebih dulu, hehe, saya pun memutuskan untuk lari-lari'an mengelilingi sepersekian luas GSP itu. Lumayan lah untuk orang yang jarang olah tubuh seperti saya ini. Pemanasan cukup sekian menit, juga dengan kegiatan lari-lari yang cuma sebentar itu. Lalu dilanjutkan dengan nyepeda keliling, dengan meminjam dua sepeda teman saya itu, bergantian dengan sepeda Desi lalu sepeda Madith. Merasakan otot paha dan betis saya mulai beraksi. Merasakan keringat karena olah raga setelah sekian lama, huahhh.... akhirnya, saya memang butuh OLAH TUBUH rupanya! Dan membuat saya keranjingan beberapa saat, entah kenapa karena tiba-tiba, di saat waktu leha-leha saya mengajak Desi dan Madith bersepeda besok paginya.

Hari itu pun tiba!
Bangun setengah enam pagi, menyiapkan bekal air, ritual bersih-bersih badan yang bukan mandi, lalu lanjut mengayuh sepeda sampai lokasi kumpul yang kami sepakati: McDonald Sudirman. Ngebut... karena jam janjian jam enam pagi, padahal dari rumah sudah kurang 10 menit tapi eh ngebutnya orang bersepeda lho, haha! Lumayan lah, hanya 15 menit saya sampai di parkiran McDonald. Walahhh, ternyata teman sesama kriwul saya malah belum sampai... Menunggu beberapa saat dan BERANGKAT!

Rute yang kami pilih: McDonald, ngalang dan mlipir di Jl. Ahmad Jazuli sembari menengok kembang-kembang di ember warna-warni, lalu masuk ke jalan menurun lalu menanjak itu dan terhenti di lampu merah, dan masuk ke area Malioboro. Senangnyaaa! Pagi itu belum pengab karena asap kendaraan bermotor, keramaian dimunculkan oleh acara senam yang baru saja selesai, jadi jalanan juga masih lapaaaanggg... Gowes kami berjalan santai. Istirahat sengaja kami putuskan nanti saja supaya bisa enak-enakan duduk di depan Benteng Vredeburg dan tak lupa foto-foto. Di depan benteng kami mengistirahatkan kaki dan lengan, juga pantat yang mulai pegal-pegal, hehe. Asiknya pagi itu...

Ini salah satu momen yang berhasil dijepret kamera saku milik Desi, dengan susah payah mengatur posisi dan dudukan kamera karena tidak bawa tripod dan sebagainya. Dan hasilnya... nge-flare, olala! It's oke, darling... yang penting dapet foto bertiga! Setelah waktu leyeh-leyeh, ketawa-ketiwi, crita-crita, dan foto-foto (semua diulang karena lebih dari satu kali :)) kami melanjutkan nggowes ke area Alun-alun Utara. Eh, tapi... WOW, apa itu di samping Royal Graden Restaurant! Ada kuda motf batik gigantik, kerennyaaaa... tidak ada alasan lain lagi selain berhenti dan melihat dari dekat dan memotretnya, tentu dengan kami di spot itu.





















Waktu itu, tiba-tiba Madith melihat ada balon yang dijual di seberang jalan, kami beli deh... Desi dengan balon kuningnya, Madith dengan balon ungunya, dan saya dengan balon oranye. Kami pasang balon itu di stang sepeda, diikat sana-sini supaya tidak terlalu membumbung tinggi. Tentu saja sebelumnya kami membulatkan tekad dan mengencangkan urat malu, benarrrr, setelah itu sepanjang jalan nggowes kami diledeki orang-orang. Haha! Anak-anak kecil terutama sangat tertarik, berkomentar, "Eh balon..." di mana-mana dengan muka pengen mereka yang nggemesin itu. Haa, maaf ya dek, these are ours!
Auuuwww, suka sekali warna-warni itu, sayang karena keterbatasan kemampuan editing jadi saya belum bisa menghilangkan kabel listrik yang melintang itu, hehe. Yaaa, anggap saja tidak menganggu lah... Bagus kan!




- terima kasih untuk jepretan Madith dan kamera Desi,
foto ini saya jadikan PP di FB langsung ketika sudah di-tag oleh Desi, haha -


Depan pendopo itu kami masih sempat berfoto lho, pukul delapan nyaris sembilan pagi. Matahari mulai terik dan semakin sumuk, maka kami berencana pulang dan berfoto-foto untuk penghabisan. Momen-momen ini yang sempat kami jepret, dan yang saya tampilkan di sini, tidak semua memang... yaaa, foto ini setidaknya menjadi saksi betapa senangnya saya pagi itu. Pengen mengulanginya lagi, yook nggowes lagi teman-teman dengan rute yang berbeda, saya tunggu lhoh! Dan baru kemarin Jumat (18/06) saya berolah raga lagi, meski bukan bersepeda, saya berenang tapi tidak ada fotonya memang. Haha... sudahlah, yang penting gerak badan!





Jun 7, 2010

Ajarkan saya mendaraskan doa-doa,
lika liku, liak liuk, satu dua satu dua satu dua,
sana sini, bolak balik
doaaaaa...
panjang dan monoton isinya,
sedang liris rima dan merdu desahnya tergantung pada pendoa.

Ajarkan saya mendaraskan doa-doa
menggelinding pada butiran terjal
terulang setiap sepuluh
kembali ke awal, pepat, dan membayang.

Ajarkan saya mendaraskan doa-doa
karena saya penggoda
yang butuh tempaan
agar jera.

Ajarkan saya mendaraskan doa-doa
seperti gema di pekat cahaya
siluet Isa.


Yogyakarta, bulan Mei tanggal empat, 2010
10.32 petang
diposkan lagi hari ini.

Jun 5, 2010

"Ya begini ini," kata yang terucap sekilas, sudah menyakinkan diri untuk membuat blog baru dan merawatnya dengan sepenuh hati, tidak seperti blog-blog terdahulu (ditulis dua kali karena memang berjumlah dua buah) yang cuma terhenti pada bagian nama saja. Whoaa... tapi ya begini ini konsekuensi yang kudu ditanggung, blurry eyes crowded sight, karena ternyata merawat blog itu tidak mudah. Sesiangan tadi mengubek-ubek dan (baru) mendapatkan satu post dan malah diramaikan dengan tautan sana-sini. Ehm, tapi gpp deh, namanya juga a glimpse of gloss, dan memang perlu latihan, berlatih merawat supaya tidak hanya mandeg di istilah 'a glimpse', ya pa ya? haha *ketawa sarkas*
Heyho, selamat pagi semua!
A glimpse of gloss terbangun dari mimpi rupa-rupanya, mimpi yang sangat panjang, kolosal sepertinya. Dan hari ini (semoga) menjadi waktu yang tepat untuk menguap, menggeliat, membelalakkan mata, dan bergerak. Sekilas kelap dan kelip di pagi yang masih gelap ini menyemarakkan semuanya.
 

Copyright 2010 a glimpse of gloss.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.